Ads Here

Selasa, 24 Oktober 2017

MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP SENI GRAFIS DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ( NIRMANA)

MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP SENI GRAFIS
DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ( NIRMANA)

Unsur-unsur Seni Rupa

Bagi sekelompok orang yang memandang sesuatu secara holistik mungkin tidak akan tertarik pada pembahasan tentang unsur, oleh karena unsur merupakan bagian terkecil dari sesuatu yang membentuk kesatuan sistem. Bagi kelompok ini akan lebih tertarik pada prinsip-prinsipnya, apakah  karya seni rupa itu  secara keseluruhan enak di lihat atau tidak. Namun bagi kelompok atau orang yang berfikiran prakmatis, formal, atau struktural akan mengatakan enak tidaknya suatu karya Seni Rupa itu dinikmati adalah adanya unsur-unsur yang membentuknya.
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih lazim disebut sebagai Unsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang.
A. GARIS
Garis merupakan unsur yang paling elementer di bidang Seni Rupa. Dengan hanya meletakkan posisi mata pensil di atas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak mata pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak titik-titik yang bersambungan atau berdempetan. Oleh karena itu garis dapat muncul secara rapi atau dapat juga muncul bergigi,  bintik-bintik dan sebagainya, arah garis dapat menimbulkan garis lurus, garis lengkung, garis zig-zag. dan garis dapat berposisi tegak, datar, dan melintang.
B. RAUT 
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti bangun, atau dalam pengertian lain raut sering dipahami atau dikenal sebagai bentuk atau bidang. Penampilan raut dapat berujud sebagai (1) Raut Geometris, seperti segi tiga, segi empat, lingkaran. (2) Raut Organik atau Biomorfis seperti raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. (3) Raut Bersudut berarti raut yang terbentuk dengan banyak sudut atau berkontur garis zig-zag. (4) Raut Tak Beraturan, adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan cat atau semburan cat dan sebagainya.
C. WARNA
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nusansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi ke dalam jenis Warna Primer, Warna Sekunder, Warna Tersier.
Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain. seperti ( merah, kuning, biru ).
Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange.
Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
D. TEKSTURE
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tektur semu kesan yang di tangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang di tangkap oleh perabaan. 
E. RUANG
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh.
F. GELAP TERANG
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan memberi kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya.
PERSPEKTIF
sebuah gambar bentuk yang statis, terikat pada waktu, dan dilihat dari titik pandang tertentu. Sebagai cara untuk melukiskan suatu benda pada permukaan 2 dimensi dari hasil pengamatan mata sehingga terlihat 3 dimensi, realistik.
Gambar perspektif ada tiga:
Gambar perspektif satu titik mata, dua titik mata, tiga titik mata
Titik mata biasa disebut  VIEW POINT (VP)

ILUSTRASI
Adalah Visualisasi suatu tulisan dengan teknik drawing , Fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hub subyek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan Ilustrasi : Untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi atau info tertulis lainnya agar lebih mudah dicerna
Fungsi khusus :
a.        Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
b.      Memberikan bayangan untuk alat yang dibutuhkan
c.       Memberikan humor tertentu untuk menghilangkan rasa bosan
d.      Memberikan bayangan langkahkerja
e.      Mengkomunikasikan cerita
f.        Dapat menerangkan konsep
g.       Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia

SKETSA / SKECTH
A . Pengertian sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang merupakan
garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan
komposisi, proporsi dan lain-lain
B. Manfaat  sketsa :
1.       Untuk lebih memberi gambaran tema
2.       Meminimalisir kesalahan
3.       Mempertajam pengamatan
4.       Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dan ketrampilan tangan
C. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :
1.       Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan,
Misalnya : Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain
2.       Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsung digunakan karena harus menggunakan alat bantu,
misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain

 Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa
1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus
2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus
3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek
4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar
5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas
6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas karakteristiknya
7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa
8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu
9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang tepat
10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk objek yang akan digambar



MENGGAMBAR BENTUK ( OBJEK)

Hakikat  Menggambar
Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu.[5]
Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter penggambarnya.[6]
  Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat.
Menggambar dimulai dengan memilih kertas, bukan dengan menarik garis. Ada kertas yang licin dan ada pula yang kasap, ada kertas bersadur dan kertas serap, kertas yang tebal dan yang tipis. Ada tiga jenis kertas yang dapat digunakan:

a.  Kertas murah yang dapat digunakan dengan bebas. Barangkali kertas stensil  atau kertas koran (yang dipakai untuk surat kabar, dapat diperoleh dalam ukuran kwarto dibungkus per rim).
b.   Kertas Lakar ukuran saku (berbentuk buku ukuran saku)
c.  Kertas gambar yang baik dengan tebal yang bermacam-macam, dalam lembaran, gulungan, atau bentuk buku. Kertas gambar biasanya berwarna putih mengkilap, tetapi ada juga yang berwarna putih kusam atau berwarna putih-India. Menurut Ajat Sakri dalam bukunya menjelaskan;
      Menggambar dimulai jauh sebelum menarik garis yang pertama. Permulaannya ialah sikap badan yang baik dan sikap yang benar terhadap pekerjaan. Lengan dan seluruh tubuh  harus santai. Pandangan tertuju pada permukaan kertas sebagai satu keseluruhan, menaklukkan dan menguasainya.[7]
Hakikat Bentuk
Kamus menerangkan sebagai gatra, susunan bagian-bagiannya, aspek yang terlihat. Dan Bentuk dari suatu hasil seni tidak lain adalah gatranya, susunan bagian-bagiannya, demikian pula apabila terdapat dua atau lebih bagian- bagian yang bergabung menjadi satu akan membentuk suatu susunan. Tetapi dalam membicarakan bentuk suatu hasil seni tentu saja yang dimaksud adalah bentuk bentuk yang khas; bentuk yang dalam beberapa hal mempengaruhi kita[8]
 Sedangkan menurut Herbert Read dalam hubungannya dengan seni lukis, Pengertian bentuk disalin dari bentuk “shape”, sedangkan “form” disalin menjadi ujud. Pengertian wujud tidak menyangkut soal-soal keteraturan, simetris, ataupun segala macam proporsi tertentu yang lain.[9]
Dalam membicarakan ujud sesuatu hasil seni samalah halnya dengan ujud seorang atlit. Bentuk sorang atlit. Bentuk seorang atlit dikatakan baik apabila padanya tidak terdapat daging yang berlebihan, uratnya kuat, sikapnya baik dan gerakannya praktis. Demikian juga halnya dengan sebuah patung atau lukisan. Marilah misalnya kita mengambil sebuah gambar sebagai contoh dan saksikanlah apa yang terjadi jika kita melihatnya. Kita akan menganggap bahwa gambar ini adalah gambar yang baik dan yang (demikian kuatnya) menggetarkan kita. 
Menurut Plato, Bentuk (Form) dibedakan menjadi dua yaitu bentuk yang Relatif dan Absolut.
 Bentuk yang Relatif adalah perwujudan yang perbandingan maupun keindahannya terkait pada hakikat bentuk-bentuk yang ada di dalam dan merupakan tiruannya. Sedangkan yang dimaksud dengan Bentuk Absolut adalah suatu bentuk atau suatu abstraksi yang terdiri dari garis-saris lurus dan lengkung, dan bidang-bidang atau bentuk-bentuk tiga-dimensional yang dihasilkan dari bentuk-bentuk di alam itu dengan perantaraan ‘mesin bubut, penggaris dan siku-siku’[10] .
 Keindahan bentuk yang tidak berubah serta absolut ini dipersamakan dengan nada suara murni dan halus, yang memiliki keindahan bukan karena dihubungkan dengan sesuatu yang lain, melainkan semata-mata karena sifat-sifatnya sendiri.
1. Menggambar Bentuk.
Menggambar Bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada[11] .
Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar Bentuk merupakan usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan  ide/gagasan, perasaan dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis dan warna.[12]
Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya menunjukkan kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda yang digambar.
Dalam menggambar bentuk dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni
proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut. Bagi orang yang pandai menggambar dapat menggambar langsung dengan tepat apa yang digambar. Bagi orang yang masih belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-garis pertolongan untuk membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan  tertentu supaya gambarnya tepat.
C.      Prinsip Menggambar Bentuk
1.  Perspektif
     merupakan kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau melukis corak realis dan karenanya harus dipatuhi
2. Proporsi
merupakan perbandingan bagian per bagian dan keseluruhan
3.  Komposisi
dalam menggambar bentuk diartikan sebagai susunan atau letak objek gambar
4. Gelap Terang 
merupakan hak yang harus diperhatikan agar menggambar bentuk terlihat realis atau seperti tiga dimensi
5.  Bayang-Bayang
Bayangan merupakan benda yang terkena sinar, yang dibagi menjadi 3.
Bayang-bayang awak, bayang-bayang langkah, bayang-bayang sendiri

D.      Teknik Menggambar Bentuk

(Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil/potlot  antara lain:)
1) Teknik Stippel / pointilize. Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda yang diulang-ulang.
2) Teknik Dussel, atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya).
3). Teknik Arsir, Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat
 Jenis-Jenis Arsir antara lain:
a)      Arsir Biasa, yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
b)  Arsir Silang,  ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
c)  Teknik Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.
(teknik menggambar dengan media lain )
4). Linear merupakan cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan
5). Blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar dengan satu warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya
6). Aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan tipis
7). Plakat merupakan cara menggambar dengan bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna tebal

Pengertian  Media
Media adalah bahan yang diperlukan untuk memvisualisasikan prinsip-prinsip seni rupa pada bidang datar dalam mencipta atau membuat bentuk/wujud (rupa) [2]. Yang dimaksud dengan Media atau bahan dasar disini adalah bahan sebagai perantara bagi seorang seniman untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.[3]
Jenis-jenis pensil/potlot untuk menggambar
Menggambar dimulai dengan memilih jenis kertas yang cocok, disesuaikan dengan media pensil/potlot.
Potlot adalah alat yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah potlot yang sedang lunaknya. (Untuk merampungkan gambar kelak hendaknya selalu digunkan potlot yang  paling bermutu sejauh yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis potlot  yang baik dan cukup keras  sehingga tidak bercalar oleh potlot.[4] 
Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain:
a.      Pensil Biasa:
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.    
b.      Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)
Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis.
c.       Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).
Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame.
d.      Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)
Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.
e.      Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:
1)      Hard/H/keras.
2)      Medium/HB/sedang
3)      Soft/B/Lunak,  dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.
f.  Pensil berwarna.
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori pensil warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini).
 Dengan pengetahuan yang mantap mengenai sifat bahan dan fungsi alat, seniman dapat mengembangkan kekuatan menggambarnya tanpa kendala yang bersifat teknis. Menggambar merupakan soal rasa, pikiran, keterampilan, ide dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan. Dorongan menggambar timbul pada umumnya karena adanya gagasan dalam pikiran untuk menyatakannya dengan bentuk visual.

Alat terakhir untuk pengoreksian gambar adalah penghapus, untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak berhasil. Penghapus potlot yang biasa sudah cukup, sepanjang bersifat lentur, lunak dan bersih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar