Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak
berbentuk. Dalam konteks desain
komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana
menata dan menyusun elemen dasar desain
komunikasi visual . Peranan
penting lainnya, di dalam nirmana mensyaratkan tatasusun dan tatakelola unsur desain
komunikasi visual dalam sebuah
perencanaan komposisi yang serasi dan seimbang di dalam setiap bagiannya.
Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan
elemen-elemen visual seperti :
titik, garis, warna, ruang dan
tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Nirmana dapat
diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang
mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.
Arti nirmana :
Dibentuk dari dua
kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna,
jika digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika di
artikan lebih dalam nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna,
dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi,
irama, nada dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk
dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik
sedemikian rupa menjadi mempunyai makna tertentu.
Jika kita telaah
lebih jauh, nirmana mirip dengan Tipografi (ilmu
huruf) yaitu tentang
mengorganisasikan sesuatu untuk mencapai kualitas artistik pada sebuah karya
seni atau desain. nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan
impresi pada sebuah bentuk. nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja
melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.
Ruang maya adalah
ruang semu dimana kita bisa berhayal tentang sesuatu yang mebingungkan kita
sendiri, dalam artian hayalan tentang sebuah kegilaan bentuk yang sulit kita
torehkan dalam media 2 dimensi ( sering disebut dengan nirmana ruang datar / nirmana
dwimatra) atau 3 dimensi
(sering disebut dengan nirmana ruang / nirmana
trimatra).
Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa
dan desain. Contohnya
adalah fotografi, bidang seni ini mempunyai kemampuan
melakukan eksekusi ini dengan sangat baik. Kapabilitas fotografi yang merekam obyek setepat-tepatnya dapat
kita kacaukan dengan nirmana. Tentu kita sudah biasa jika melihat langit yang
jauh yang berwarna biru dan pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Namun
dengan nirmana, langit dapat kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk
menciptakan kesan objek tersebut dekat dengan kita. Dan pohon dengan warna
dingin (misal biru) untuk memberi kesan objek tersebut jauh dengan kita.
Hal ini dapat
kita terima karena kita memandang dari nalar bentuk. Disinilah seni dan desain
dapat dinilai atas dasar kualitas artistiknya, yaitu menilai segala sesuatunya
dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar bentuk (Irama Visual, 2007, hal.
160).
Elemen
– elemen seni rupa dapat
dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.
·
Titik,
titik
adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling
umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah
·
Garis,
garis
adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian
masa dan warna.
·
Bidang,
bidang
adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan
luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
·
Gempal,
gempal
adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
Komposisi dari
bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu
digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan
prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang
tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa
prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.
Dalam ilmu
desain grafis, selain
prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama komunikasi visual
dari sebuah karya desain.
(White Space)Ruang kosong dimaksudkan agar
karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan
sebuah obyek menjadi dominan. Ruang kosong penting dalam desain karena sering digunakan untuk berbagai
tujuan. Misalnya untuk kejelasan pembacaan dan sekaligus memberikan kesan,
seperti kesan profesinal dan sederhana.
- Kejelasan (Clarity)
Kejelasan
atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana
sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/
makna ganda.
- Kesederhanaan
(Simplicity)Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
- Emphasis
(Point of Interest) Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
Prinsip
– prinsip dasar seni rupa
- Kesatuan
(Unity)
Kesatuan
merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya
kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat
cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman
dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu
atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka
kesatuan telah tercapai
- Keseimbangan
(Balance)
Karya
seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak
membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan
roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah
keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni
keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan
dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
- Proporsi
(Proportion)
Proporsi
termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh
keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang
tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah
bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer
dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur.
Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan
1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan
yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia
sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang
desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan
layout halaman.
- Irama
(Rhythm)
Irama
adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk – bentuk
alam bisa kita
ambil contoh
pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan
lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –
bentuk unsur rupa.
- Dominasi
(Domination)
Dominasi
merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan
desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat
unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat
perhatian.
Dalam
dunia desain, dominasi sering juga disebut Point of Interest, Focal Point dan
Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian,
menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Biasanya ditengarahi
dengan emphasis.
Kesimpulan
Nirmana berarti
kosong atau tidak ada apa-apa dan bisa juga berarti abstrak atau tidak bermakna.
Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan, bahwa pada awalnya, sebelum
seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada apa-apa atau belum ada
makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian di jadikan titik awal atau
merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar
tentang desain sebelum mulai berkarya. nirmana mengajarkan tentang unsur atau
elemen yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta estetika seni dalam
mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya rupa yang bukan saja
bagus, tetapi juga bermakna.
Dengan
mempelajari nirmana, seseorang
diharapkan akan memiliki pengertian, dapat mengasah ketrampilan, dan
mempertajam kepekaan terhadap segala sesuatu yang menyangkut dunia desain.
Bahkan tipografi
juga akan dikembangkan dari nirmana. Oleh karena itu, nirmana wajib dipelajari
dengan melakukan banyak latihan secara continyu untuk dapat menghayati seni
rupa dan seni desain dengan baik. Bahkan mungkin di saat mempelajarinya akan
terambah pula pula cabang seni yang lain. Di dalam nirmana, seseorang akan
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain melalui
tahap-tahap yang sangat mendasar. Desain dikembangkan dari seni rupa. Sehingga
yang dipelajari pada awalnya akan menyerupai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar